Ya, aku bosan! Apa yang harus aku lakukan?

Foto by Michelle Azista N C, edit with Chimera

Setiap pagi aku menemui satu rutinitas yang sama. Mungkin saja kamu juga sama sepertiku. Bangun menatap langit-langit kamar yang berhias bintang-bintang yang kutempel sendiri. Berharap di malam-malam yang kulewati sebelumnya bintang-bintang itu bisa menghiburku. Lalu apa? Tidak ada bedanya, rasa bosan akan tetap menghampiri. Di pagi harinya bintang itu jelas terlihat palsu.

Cermin. Satu benda yang otomatis kulihat saat aku bergeser sedikit dari tempat tidurku.  Aku melihat aku yang hari ini seolah sama seperti aku di hari kemarin. Aku lima menit nanti yang akan berjalan ke kamar mandi membersihkan diri. Menanti detakan jam dinding menuju angka sembilan yang mengharuskanku pergi ke kantor. Setiap hari seakan berulang-ulang. Aku bosan.

Ya, aku bosan!

Bila ini menimpaku atau bisa jadi menimpa kamu dan kalian semua. Apa yang harus kita lakukan? Apa yang harus aku lakukan? Pertama, aku memberikan ruang untuk diriku. Pergi berjalan-jalan keluar ruangan bersama rekan atau sahabat. 

Apa yang terjadi bila cuaca tidak mendukung? Hujan turun di saat yang tidak tepat. Seolah cinta datang saat kamu belum siap. Jangan marah atau kesal. Hujan tidak selalu membawa bencana. Mungkin saja rintik kecil yang membasahi wajahmu saat kamu menengadah memberikan rasa yang tak terlupakan. Hujan yang bersenandung dengan lagunya yang tidak semua orang mengerti. Tidak selalu buruk. Nikmati momen itu. Momen yang mungkin tidak akan pernah bisa terulang. Momen yang menghapus kebosanannmu. Tidak setiap hari kamu hujan-hujanan bukan?

Kedua, aku menuliskan kesahku di diari atau di sini (blog) seperti saat ini. Dengan menuliskannya kamu tahu kamu pernah merasakan rasa bosan yang menggunung, rasa senang yang berlimpah, sedih yang tak terkatakan, sebuah kegagalan dan kemenangan, semua rasa. Kamu bisa mengutarakannya seperti diriku saat ini. Beberapa paragraf setiap harinya seperti jurnal harian. Selain bisa menjadi sejarah kita sendiri. Jurnal harian ini bisa menjadi cermin diri, apakah kamu benar-benar masih sama seperti hari kemarin? Siapa yang tahu kamu sedang merasa di titik terbawah hidupmu, tetapi saat kamu menengok ke belakang ada jurang curam yang sudah pernah kamu lewati. Kamu hanya belum mencapai puncak, tetapi juga kamu bukan di anak tangga terendah. Kamu hanya butuh beberapa lagi melangkah  ke atas untuk mencapai titik yang kau inginkan. 

Jangan lupa tambahkan apa yang ingin kamu capai hari ini, atau satu minggu setelah hari ini, bahkan satu bulan, mungkin juga satu tahun setelah hari ini. Itu bisa membantu kompas hidupmu akan menuju ke mana? Andai tujuan itu tidak sesuai dengan rencana-rencanamu. Mungkin kau lupa mengevaluasinya. Kesalahan apa yang kau buat sebelumnya. Apa yang lupa kamu catat dan perbaiki? Coba tengok lagi jurnal harianmu, lihat apa yang kau lewatkan? Itulah benefit nya memiliki jurnal harian atau diari.

Ketiga, konsisten dengan jurnal harianmu dan temukan orang-orang yang akan membawa energi positif untukmu. Semua sahabat mungkin baik tetapi tidak semua sahabat memberikan energi yang sama. Kamu akan merasakan sendiri saat berjumpa dengan mereka.

Jadi, rencanakan hidupmu tetapi jangan lupa hidup itu juga perlu dinikmati. Jangan terlalu larut dengan dunia yang kamu kejar sehingga kamu lupa yang yang benar-benar kamu ingini. Tuliskan agar kamu selalu ingat.  Nasihat ini bukan hanya untukmu tetapi juga untuk diriku sendiri.

Regards from a woman who has a many dreams in her life
@windra.y

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.